Cover

Cover

Selasa, 01 September 2015

Presiden Chechnya : Polisi dan Tentara Harus Shalat Subuh Berjama'ah di Masjid

Masya Allah...

Membaca berita tersebut , saya turut berbahagia dan berharap semoga :


  1. Masyarakatnya bisa mengikuti arahan ini, sehingga tidak hanya berlaku untuk polisi dan tentara saja
  2. Masyarakatnya mendukung arahan ini dengan menaatinya. pada dasarnya, mereka bukan hanya taat pada pemimpinnya saja, tetapi lebih dari itu, mereka menaati Allah
  3. Pemimpin muslim di negara lain -walau bukan di negara 'muslim'- juga berani membuat pernyataan seperti ini
  4. Polisi dan tentara yang mendapat 'perintah' tersebut dimudahkan untuk melaksanakannya, walaupun mungkin awalnya terasa berat.

hal semacam ini tentu saja mendapat apresiasi positif dari masyarakat muslim di dunia. Tidak banyak pemimpin yang berani membuat pernyataan resmi dalam hal ini. Termasuk di Indonesia, yang notabene merupakan negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia (data nebak):b

Mungkin, pak Ramzan -presiden Chechnya- ini ingin membuktikan salah satu kekuatan umat muslim: shalat. 
Kita juga pernah mendengar bahwa kaum Yahudi dan Nashara tidak akan gentar kecuali jika melihat jumlah jama'ah shalat subuh sama banyaknya dengan jama'ah shalat jum'at. Jika seorang muslim benar-benar menjalankan shalat dengan baik, maka ia akan sukar untuk berbuat mungkar. "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari berbuat keji dan mungkar" begitu kalam Allah dalam Al Qur'an surat Al'Ankabut ayat 45. 

Untuk polisi dan tentara, tentu saja kekkuatan -lahir maupun batin- merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kinerjanya. Mereka tidak hanya harus kuat secara fisik, tetapi juga mental. Allah-lah yang menguatkan jiwa raga manusia. Kita bertugas untuk memaksa dan melatih diri untuk konsisten beribadah sesuai dengan tuntunan-Nya.

Yuk kita saling mendo'akan, agar kita sendiri juga dapat menjalankan shalat wajib dan sunnah dengan baik dan sempurna. Selain itu juga mari kita mendo'akan saudara-saudara muslim di belahan dunia lain agar dapat beribadah dengan khusu', walaupun -misalnya- sedang dalam kondisi konflik atau duka; bisa menjalankan ibadah dengan ikhlas dan ihsan.

Ada kalanya manusia, baru mendekat kepada Tuhannya ketika dalam kondisi sulit. Sebaliknya, ketika sedang bersenang-senang, mudah sekali melupakan Tuhannya, ringan saja melalaikan ibadah. Kita berlindung dari hal-hal yang membuat kita lengah sehingga masuk dalam perangkap nikmat sementara, tipu daya syetan.

Pak Presiden, kami turut mendo'akan program yang kau canangkan, bisa berhasil dan berjalan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar